Para tokoh intelektual yang terlibat dalam politik diharapkan untuk tidak memprovokasi rakyat hingga mengorbankan masyarakat di Provinsi Papua Pegunungan.
Hal ini ditegaskan Ketua DPR Papua Pegunungan, Yos Eloperr menjalang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pilkada serentak 2024 di Wamena, Minggu (02/02/2024).
Ketua DPR Papua Pegunungan yang baru dilantik tersebut mengajak seluruh masyarakat, tim sukses, partai politik agar menerima hasil putusan MK dengan damai tanpa konflik.
“Semua proses dan tahapan kita lewati bersama sehingga putusan MK itu keputusan terakhir. Apapun putusan MK kita terima dengan lapang dada,” pintanya.
Sebagai intelektual muda di Papua Pegunungan, Elopere juga mengajak para politisi terdidik yang ada di masing-masing pendukung untuk tidak memprovokasi rakyat menjelang putusan MK.
“Lebih khusus kita intelektual yang lebih paham jangan kita provokasi rakyat,” katanya.
Ia menjelaskan akibat dari memprovokasi, masyarakat menjadi korban dan ini merugikan diri mereka dan keluarga dengan keterbatasan ekonomi mereka.
“Kita yang provokasi rakyat masyarakat yang jadi korban di lapangan. Apapua putusan MK mari kita terima dengan lapangan dada saja,” katanya.
Ia menembakkan, kebanyakan konflik adalah masyarakat yang menjadi korban, sehingga perlu kesadaran seluruh intelektual di Papua Pegunungan untuk mengajak masyarakat dan pendukung menerima hasil putusan MK secara damai dan bermartabat.
Hal ini lantaran Papua pegunungan sudah harus berfikir bagaimana menjaga masyarakat yang ada untuk saatanya membangun berdasama di semua aspek demi kesejahteraan bersama.
“Bagi intelektual yang terlibat politik, jangan memprovokasi rakyat. Kasihan mereka yang provokasi. Mereka yang perang di lapangan, bukan intelektual yang turun. Jadi apapun yang keluar dari MK, mari kita terima,” tegasnya.