Situasi di Puncak Jaya kembali memanas akibat meningkatnya ketegangan antara suku-suku yang dipicu oleh aksi kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM). Warga setempat mulai merasa geram dengan tindakan provokatif OPM yang sering mengadu domba masyarakat, sehingga memicu konflik berkepanjangan.
Menurut laporan dari berbagai sumber di lapangan, aksi provokasi yang dilakukan oleh OPM telah menyebabkan bentrokan antara beberapa suku di Puncak Jaya. Mereka sengaja memanfaatkan ketegangan lama yang ada di tengah masyarakat untuk memperuncing perpecahan. Hal ini membuat situasi keamanan di wilayah tersebut semakin tidak kondusif dan menimbulkan keresahan bagi warga sipil.
Salah satu tokoh masyarakat Puncak Jaya, Yohan Wonda, menyatakan bahwa warga sudah lelah dengan konflik yang terus terjadi akibat campur tangan OPM. “Kami ingin hidup damai, tetapi OPM selalu membuat kami terpecah-belah. Mereka menanamkan kebencian di antara kami agar kami saling bertikai. Ini sangat merugikan masyarakat,” ujarnya.
Pihak keamanan setempat juga membenarkan adanya pola adu domba yang dilakukan oleh OPM. Menurut salah satu Apkam yang berjaga di wilayah Puncak Jaya, menyampaikan bahwa OPM sering memanfaatkan konflik antar suku sebagai strategi untuk menciptakan ketidakstabilan di wilayah tersebut. “Mereka menggunakan berbagai cara, termasuk menyebarkan informasi palsu dan menyulut perselisihan di antara warga. Ini merupakan taktik mereka untuk melemahkan kesatuan masyarakat dan menghambat pembangunan di Papua,” katanya, Selasa (04/03/2025).
Akibat konflik yang terjadi, banyak warga yang harus mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sejumlah rumah dan fasilitas umum mengalami kerusakan akibat bentrokan yang terjadi di beberapa titik. Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya pun berupaya mengambil langkah cepat guna meredam ketegangan. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Puncak Jaya, Yosenus Yoman, menyatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan bantuan logistik dan melakukan mediasi antar suku untuk menghentikan pertikaian.
“Kami terus berupaya membangun komunikasi dengan para tokoh adat dan masyarakat agar mereka tidak mudah terprovokasi. Persatuan sangat penting untuk menghadapi tantangan ini,” ujar Yosenus Yoman.
Masyarakat Puncak Jaya berharap pemerintah pusat segera turun tangan untuk memberikan solusi jangka panjang bagi konflik yang terjadi. Banyak warga yang mendukung adanya program rekonsiliasi dan pembangunan sosial guna memperkuat persatuan di antara mereka. “Kami ingin Papua damai, kami ingin hidup tanpa ketakutan. Pemerintah harus membantu kami mengakhiri konflik ini,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Hingga saat ini, situasi di Puncak Jaya masih dalam pengawasan ketat aparat keamanan. Pemerintah daerah, tokoh adat, serta elemen masyarakat lainnya terus berupaya untuk menciptakan kembali perdamaian di wilayah yang telah lama terdampak konflik tersebut. Masyarakat berharap agar upaya mediasi dan pengamanan yang dilakukan dapat memberikan hasil nyata sehingga mereka bisa kembali hidup dengan aman dan tenteram.