Warga Pedalaman Papua Rindukan Kehadiran Aparat Keamanan Bantu Atasi Problematika Hidup

banner 120x600
banner 468x60

Di tengah keterbatasan infrastruktur dan ancaman keamanan dari kelompok separatis bersenjata, masyarakat di pedalaman Papua menyuarakan harapan besar atas kehadiran aparat keamanan (Apkam) yang dinilai mampu memberikan perlindungan sekaligus solusi atas berbagai kesulitan hidup yang mereka hadapi. Kondisi geografis yang sulit dijangkau, keterbatasan pelayanan dasar, serta intimidasi yang dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) telah menjadikan masyarakat di daerah pedalaman hidup dalam tekanan dan ketidakpastian.

Selama bertahun-tahun, banyak wilayah pedalaman Papua mengalami keterisolasian karena minimnya infrastruktur jalan, transportasi, serta layanan kesehatan dan pendidikan. Dalam kondisi seperti itu, kehadiran negara melalui aparat keamanan menjadi harapan satu-satunya yang dinanti oleh warga. Aparat dianggap sebagai representasi kehadiran negara yang mampu memberikan jaminan keamanan sekaligus membuka akses bagi bantuan kemanusiaan dan pelayanan sosial dasar.

banner 325x300

Tokoh masyarakat dari Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Pater Gabriel Douw, menyatakan bahwa masyarakat sudah terlalu lama hidup dalam ketakutan akibat keberadaan kelompok OPM yang sering kali menggunakan pendekatan kekerasan. “Kami ingin hidup damai. Kami ingin anak-anak bisa sekolah tanpa takut, petani bisa ke ladang tanpa merasa diawasi, dan keluarga bisa tidur tanpa khawatir rumahnya diserang. Kehadiran aparat keamanan sangat kami harapkan untuk menjamin semua itu,” ujarnya, Kamis (15/5/2025).

Bukan tanpa alasan, masyarakat pedalaman sangat mendambakan ketenangan. Banyak laporan menunjukkan bahwa OPM telah menjadikan warga sipil sebagai alat untuk mencapai tujuan mereka. Dalam berbagai konflik bersenjata, OPM kerap berlindung di balik masyarakat sipil, menjadikan mereka tameng hidup, bahkan memaksa warga untuk memberikan logistik serta informasi dengan ancaman kekerasan.

Kondisi tersebut menciptakan trauma dan ketidaknyamanan yang mendalam bagi warga. Oleh karena itu, kehadiran aparat keamanan dianggap sebagai solusi konkret yang dapat mengembalikan rasa aman dan memberikan ruang bagi pembangunan yang lebih merata.

Pada pertengahan April 2025, satuan gabungan TNI dan Polri dikerahkan ke sejumlah distrik di Kabupaten Intan Jaya dan Puncak untuk melakukan pengamanan serta mendampingi pelayanan kesehatan dan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah. Hasilnya, ribuan warga menyambut kehadiran aparat dengan sukacita. Mereka memadati lokasi pelayanan untuk memperoleh pengobatan gratis dan menyekolahkan anak-anak mereka di tempat-tempat yang sebelumnya ditinggalkan karena ketakutan akan serangan OPM.

Salah satu warga Kampung Mamba, Mama Dorina Wanimbo, menyatakan rasa syukurnya atas kedatangan aparat. “Sudah lama kami tidak bisa pergi ke puskesmas. Guru-guru juga tidak berani tinggal di kampung. Sekarang ada tentara yang jaga, kami merasa aman. Anak-anak bisa belajar lagi, dan kami bisa ke kebun tanpa rasa takut,” katanya.

Lebih dari itu, kehadiran aparat tidak hanya berfungsi sebagai penjaga keamanan, tetapi juga turut membantu dalam distribusi logistik dan bahan pokok ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau. Banyak aparat yang rela berjalan kaki berjam-jam menembus hutan dan pegunungan demi memastikan bantuan pemerintah sampai ke tangan masyarakat. Bahkan, ada pula yang membangun pos pelayanan kesehatan darurat di kampung-kampung yang belum memiliki fasilitas medis memadai.

Fenomena ini menjadi indikator bahwa masyarakat mulai jenuh dan tidak lagi percaya dengan narasi-narasi perjuangan OPM yang nyatanya hanya membawa penderitaan. Justru, mereka melihat bahwa jalan menuju kesejahteraan terletak pada kerja sama dengan pemerintah dan aparat keamanan dalam membangun daerah secara berkelanjutan.

Kini, di berbagai pelosok pedalaman Papua, harapan akan hidup yang damai dan sejahtera mulai tumbuh kembali. Di balik kesunyian pegunungan dan hutan lebat, suara-suara masyarakat kecil memanggil kehadiran negara. Mereka menanti dengan penuh harap, agar tanah mereka tidak lagi menjadi ajang konflik, tetapi ladang harapan bagi generasi yang akan datang.

Aparat keamanan, sebagai ujung tombak negara, hadir untuk menjawab harapan itu. Dan bagi masyarakat pedalaman Papua, kehadiran mereka bukan hanya soal senjata, melainkan tentang perlindungan, pelayanan, dan sebuah janji akan masa depan yang lebih baik.

banner 325x300