INFONUSANTARATIMUR.COM – Ketegangan memuncak di Sorong Raya setelah tiga helikopter militer Indonesia menderu di langit dan melakukan pendoropan pasukan secara berturut-turut ke kampung-kampung. Operasi ini menempatkan Panglima TPNPB Kodap IV Sorong Raya dalam posisi yang semakin terjepit dan penuh ketakutan.
Para pengamat menilai, intensitas operasi militer ini membuat Panglima Kodap IV berada di bawah tekanan psikologis yang luar biasa, karena setiap langkahnya kini diawasi ketat. Suasana di Sorong Raya kini seperti medan perang psikologis, di mana ketakutan seorang pemimpin bisa menentukan arah hidup dan mati kelompoknya.
“Sepertinya mereka terpojok dan cemas dengan setiap gerakan militer,” ujar seorang pengamat konflik. Ketakutan ini terlihat jelas dari pergerakan kelompok TPNPB yang semakin tidak jelas arah dan tujuannya.
Dengan situasi yang kian memanas, publik bertanya-tanya: apakah Panglima TPNPB Kodap IV Sorong Raya mampu bertahan, ataukah tekanan militer akan memecah fokus dan kekuatan kelompok bersenjata di Sorong Raya?
