Konflik akibat politik membuat situasi kemanan di Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah, kembali mencekam. Kericuhan yang pencah pada Rabu, 12 Februari 2025 itu, menewaskan satu orang tewas, bernama Nonggogen Enumbi.
Menurut polisi, pertikaian yang terjadi didaerah ini antara pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Puncak Jaya pada Pilkada lalu.
“Saling serang antarpendukung pasangan calon itu terjadi di Kampung Muliambut,” kata Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara.
Menyikapi situasi yang terjadi, Pj Gubenur Papua Tengah, Anwar Harun Damanim mengatakan, Pemprov Papua Tengah, sangat prihatin atas kondisi yang terjadi, karena sudah terdapat korban jiwa.
“Karena kalau dihitung, perang yang terjadi, sudah tiga kali, yang mana pertama, sebelum pergeseran kotak suara, lalu yang berikur, masuk pada perhitungan suara, lanjut saat pleno, kemudian setelah putusan MK, untuk itu, skali lagi memprihatinkan,” kata Anwar, Kamis, (13/2/2025).
Dengan situasi yang ada, menurut Anwar tengah tidak tinggal diam, akan tetapi sudah melakukan monitoring.
Lalu juga terus koordinasi dengan pihak TNI, Poliri, pemerintah daerah, serta seluruh tokoh masyarakat, untuk bagaimana meredam situasi ini.
Kemudian juga menyiapkan tempat efakuasi, proses pengobatan, hingga mengevakuasi korban.
“Seperti kemarin kita lakukan evakuasi korban, ada yang ke Makassar, laku Jayapura, maupun ke Nabire,” katanya.
Selain itu, Anwar juga meminta agar setiap pasangan calon bisa dapat mengendalikan masa masing-masing, agar mereka tidak perlu berperang, karena yang pada akhirnya itu dapat menimbulkan korban jiwa.
“Namanya pesta demokrasi, ada yang menang maupun kalah, dan siapapun yang menang, maka itulah yang menjadi pilihan Tuhan,”.
“Jadi tidak perlu memaksakan kehendak, tapi serahkan semuanya ke mekanisme, dan prosedur yang ada, seperti saat ini di MK sedang digelar pembuktian, maka laksanakan itu dengan baik, agar pada akhirnya bisa menjadi keputusan yang baik,” ujarnya.
