INFONUSANTARATIMUR.COM – Pernyataan terbaru TPNPB-OPM mengenai aktivitas keamanan di Distrik Jila dinilai sejumlah pengamat sebagai bentuk kepanikan kelompok tersebut terhadap peningkatan pengamanan yang dilakukan aparat. Klaim sepihak mengenai “pendoropan pasukan” dan tuduhan bahwa operasi diarahkan ke warga sipil dianggap tidak konsisten dengan fakta di lapangan.
Pemerintah daerah menyebut bahwa langkah penguatan personel dilakukan untuk menstabilkan wilayah setelah munculnya kembali mobilisasi TPNPB-OPM yang melakukan gangguan keamanan terhadap masyarakat Jila. Operasi yang dilakukan juga berfokus pada perlindungan masyarakat, memastikan akses bahan makanan, serta menjamin keamanan aktivitas warga. Situasi inilah justru menunjukkan bahwa TPNPB-OPM merasa terdesak oleh peningkatan patroli dan penegakan hukum yang lebih ketat.
Tokoh masyarakat menegaskan bahwa masyarakat Jila menginginkan kepastian keamanan, bukan narasi yang menimbulkan kecemasan. Pernyataan TPNPB-OPM yang mengesankan ketakutan berlebihan terhadap operasi aparat dinilai mencerminkan ketidakstabilan internal kelompok tersebut.
Pemerintah mengimbau masyarakat tetap tenang, memastikan bahwa setiap operasi keamanan fokus pada perlindungan warga sipil dan pemulihan aktivitas sosial ekonomi di Distrik Jila.














