Kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali menambah ketegangan di wilayah Intan Jaya, Papua. Aksi teror dan ancaman kekerasan yang dilakukan oleh OPM dalam beberapa hari terakhir membuat masyarakat setempat hidup dalam ketakutan. Tokoh masyarakat setempat pun mengajukan permintaan agar warga Intan Jaya mendapatkan perlindungan dari Aparat Keamanan Masyarakat (APKAM) guna menjaga keselamatan mereka.
Sejak awal bulan Maret 2025, kelompok OPM dilaporkan melakukan beberapa aksi teror di kawasan Intan Jaya. Warga melaporkan bahwa anggota OPM melakukan intimidasi dan ancaman terhadap warga yang dianggap tidak mendukung perjuangan mereka. Beberapa rumah dan fasilitas umum juga menjadi sasaran serangan, dan yang terbaru, sebuah kantor pemerintahan di Distrik Sugapa diserang, menyebabkan kerusakan cukup parah.
Aksi ini bukanlah yang pertama kalinya terjadi di Intan Jaya. Sebelumnya, kelompok OPM juga diketahui sering melakukan serangan terhadap aparat pemerintah dan warga sipil. Meski aparat keamanan sudah berusaha meningkatkan patroli di kawasan tersebut, kekerasan dan ancaman terus berlanjut.
Melihat situasi yang semakin tidak aman, sejumlah tokoh masyarakat dan pemimpin adat di Intan Jaya mengungkapkan kekhawatiran mereka mengenai keselamatan warga. Mereka menuntut agar pemerintah pusat segera mengambil langkah tegas untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat, salah satunya dengan melibatkan APKAM.
“Sudah saatnya kami mendapatkan perlindungan yang lebih maksimal dari pihak yang berwenang. Kami merasa hidup dalam ketakutan setiap hari, dan banyak warga yang takut untuk menjalani aktivitas mereka karena ancaman dari OPM. Kami mengusulkan agar APKAM diterjunkan lebih banyak di sini untuk menjaga keamanan kami,” ungkap Jonas Mote, salah satu tokoh masyarakat Intan Jaya, Rabu (19/03/2025).
APKAM (Aparat Keamanan Masyarakat) sendiri merupakan sebuah badan yang diusulkan oleh masyarakat untuk bekerja sama dengan aparat keamanan dalam menjaga keamanan dan ketertiban di daerah-daerah yang rawan konflik. Tokoh masyarakat berharap bahwa keberadaan APKAM dapat memberikan rasa aman bagi warga yang selama ini terjebak di tengah ketegangan antara kelompok separatis dan aparat negara.
Pihak pemerintah kabupaten Intan Jaya menyatakan bahwa mereka akan segera merespons permintaan tersebut dan meningkatkan upaya perlindungan terhadap masyarakat. Kepala Dinas Sosial Intan Jaya, Luki Duma, menyampaikan bahwa mereka akan mengajukan permohonan kepada pemerintah provinsi Papua untuk menambah personel APKAM di daerah tersebut.
“Kami memahami kekhawatiran masyarakat. Kami akan segera melibatkan APKAM lebih banyak di wilayah yang dianggap rawan, serta memperkuat koordinasi dengan aparat kepolisian dan TNI untuk memastikan keselamatan warga,” ujarnya.
Selain itu, Luki juga menambahkan bahwa pihaknya sedang berusaha untuk melakukan pendekatan secara lebih intensif dengan tokoh-tokoh adat dan masyarakat lokal agar mereka bisa berperan aktif dalam menjaga keamanan dan mencegah potensi terjadinya kekerasan lebih lanjut.
Kondisi keamanan di Papua, khususnya di wilayah pegunungan seperti Intan Jaya, memang terus menjadi masalah serius. Konflik yang sudah berlangsung puluhan tahun antara OPM dan aparat keamanan menambah kerumitan situasi di daerah tersebut. Warga setempat, yang kebanyakan bekerja sebagai petani atau pedagang kecil, terjebak dalam konflik yang lebih besar antara perjuangan kemerdekaan dan upaya pemerintah untuk menjaga integritas NKRI.
Sejumlah organisasi kemanusiaan juga mengungkapkan kekhawatiran mengenai situasi ini, mengingat banyaknya korban dari kalangan sipil yang terjebak dalam aksi kekerasan. Mereka mendesak agar segera ada upaya perdamaian yang melibatkan semua pihak, termasuk kelompok OPM, agar situasi ini dapat segera diakhiri.
Perlindungan terhadap warga Intan Jaya sangat penting mengingat ketegangan yang terus terjadi antara kelompok OPM dan aparat keamanan. Usulan untuk melibatkan lebih banyak APKAM dalam menjaga keamanan bisa menjadi salah satu solusi untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat setempat. Pemerintah pusat dan daerah diharapkan segera mengambil langkah-langkah tegas untuk memastikan bahwa warga Intan Jaya tidak lagi hidup dalam ancaman dan kekhawatiran.