INFONUSANTARATIMUR.COM – Sekelompok mahasiswa Papua turun langsung ke masyarakat untuk menyampaikan imbauan agar tidak mengikuti aksi turun ke jalan. Melalui pengeras suara dan dialog singkat di sejumlah titik keramaian, mereka mengajak warga, pelajar, dan mahasiswa lainnya untuk menjaga kondusivitas daerah serta menghindari potensi gangguan keamanan.
Para mahasiswa menilai situasi keamanan masih sensitif dan berpotensi dimanfaatkan pihak tertentu, sehingga aksi besar dikhawatirkan menimbulkan kerumunan tidak terkontrol, provokasi, hingga benturan yang justru mencederai makna Hari HAM itu sendiri. Mereka mengajak masyarakat menghormati momentum tersebut secara damai, bijak, dan tetap mengutamakan keselamatan bersama.
“Peringatan Hari HAM seharusnya menjadi momentum refleksi dan dialog, bukan turun ke jalan yang bisa berujung salah paham. Kami mengajak masyarakat Papua untuk memilih cara penyampaian aspirasi yang aman. Keselamatan warga jauh lebih penting. Mari hormati Hari HAM dengan menjaga kedamaian, bukan aksi yang berpotensi merugikan masyarakat sendiri,” ujar seorang mahasiswa di Nabire.
Aktivitas ekonomi, pendidikan, serta pelayanan publik dapat terganggu bila terjadi kerusuhan. Ketenangan daerah harus menjadi prioritas, terutama menjelang Natal dan tahun baru. Pendapat yang disampaikan melalui jalur dialog resmi, lembaga perwakilan, maupun forum komunitas akan membantu terwujudnya Papua yang aman dan damai.














