Ketua Komisi IV Desak Segera Bangun Pos Keamanan di Alama: “Warga Sudah Terlalu Lama Menderita”

banner 120x600
banner 468x60

Ketua Komisi IV DPRK Mimika, Elinus B Mom, mendesak Pemkab dan aparat TNI-Polri segera berkoordinasi dan berkolaborasi membangun pos keamanan di Distrik Alama.

Hal ini dinilainya mendesak untuk meminimalisir gangguan dari kelompok tak dikenal yang selama ini meresahkan warga.

banner 325x300

“Kami minta Pemerintah dan TNI-Polri tidak tinggal diam. Harus ada tindakan nyata. Bangun pos jaga di Alama agar bisa mengamankan masyarakat dari gangguan orang tidak dikenal. Ini soal keselamatan dan hak dasar warga,” tegas Elinus, Kamis (24/4/2025).

Menurutnya, sejak peristiwa pembakaran pesawat yang dilakukan oleh pihak dari luar wilayah tersebut, masyarakat di Distrik Alama, Bela, hingga ke Jila dan Hoya mengalami kesulitan memperoleh kebutuhan pokok. Akses transportasi yang terganggu membuat pelayanan pesawat perintis dihentikan.

“Semenjak insiden itu, masyarakat kami benar-benar kesulitan makan dan minum. Beberapa hari kemudian, kejadian serupa terjadi di Jila dan Hoya. Akibatnya, penerbangan perintis yang sangat diandalkan masyarakat dihentikan. Ini membuat mereka semakin terisolasi dan menderita,” lanjutnya.

Ia mengungkapkan, masyarakat kini hanya mengandalkan hasil alam sebagai sumber pangan, karena beras, gula, minyak goreng, teh, dan kopi semakin sulit dijangkau. Bantuan dan suplai logistik dari luar tidak bisa masuk.

“Mereka sekarang bertahan hidup dari apa yang ada di alam. Ini tidak adil. Pemerintah harus melihat ini dengan serius. Jangan biarkan rakyat kita di kampung-kampung terus hidup dalam kesulitan,” ujarnya prihatin.

Elinus juga menyoroti informasi dari pihak keamanan yang menyebut beberapa wilayah itu  sebagai zona merah atau daerah rawan. Akibatnya maskapai yang masuk ke beberapa kampung mengalami kepanikan.

“Ada beberapa maskapai yang turun di beberapa kampung tapi itu informasi-informasi yang kurang jelas itu membuat masyarakat tembah panik juga. Tugas keamanan menjaga keamanan, Jangan kita membangun narasi atau isu yang seolah-olah satu tempat itu daerah yang itu tidak aman,” tegasnya.

Ini juga diperparah karena beberapa lapter yang tidak  beroperasi mulai dari lapter Alama, jila, Mulu, Hoeya dan Duma Dama. Padahal bandara yang dibangun dengan anggaran tak kecil itu diperuntukkan buat pelayanan warga.

Elinus mengingatkan perhatian serius diberikan kepada masyarakat yang berada di perbatasan wilayah Duma-Alama, karena mereka termasuk kelompok paling terdampak.

“Kami minta dengan sangat kepada Bupati Mimika untuk menjadikan masalah ini sebagai perhatian utama. Ini persoalan lama yang tidak kunjung ditangani dengan baik. Jangan tunggu sampai lebih banyak warga jadi korban,” pesan Elinus.

banner 325x300