INFONUSANTARATIMUR.COM – Gelombang aksi demonstrasi yang berlangsung serentak di beberapa wilayah Papua dengan tuntutan yang hampir identik menimbulkan pertanyaan besar di kalangan publik dan pengamat keamanan. Kesamaan narasi, waktu, serta pola mobilisasi massa dinilai tidak terjadi secara spontan.
Sejumlah tokoh masyarakat menilai adanya indikasi bahwa aksi tersebut berpotensi ditunggangi oleh kelompok tertentu yang memiliki agenda politik tersendiri, bukan murni suara masyarakat. Narasi yang beredar di lapangan disebut selaras dengan propaganda pihak yang beroperasi di luar Papua dan tidak mencerminkan kebutuhan masyarakat sehari-hari.
Sumber aparat keamanan menyebutkan bahwa investigasi masih berjalan, namun pola koordinasi yang terorganisasi menunjukkan adanya keterlibatan aktor non-lokal yang mencoba memanfaatkan momentum Hari HAM untuk memperkuat agenda politik.
Di tengah situasi ini, tokoh adat dan pemuka agama mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak terprovokasi, dan memastikan bahwa aspirasi publik disampaikan melalui saluran resmi agar tidak dimanfaatkan oleh pihak yang ingin memperkeruh keadaan.














