Pihak Manajemen Markas Pusat Komando Nasional Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM), Rabu (19/2) mengumumkan, Bripda Pol Akse Mabel, desertir Polres Yalimo bukan anggota TPNPB.
“Sama sekali tidak ada nama Aske Mabel dalam struktur anggota TPNPB di 36 Kodap setanah Papua,” ujar Juru Bicara Komnas TPNPB OPM Sebby Sambom melalui keterangan tertulis, Rabu (19/2).
Menurut Sebby, Akse Mabel sempat menawarkan dirinya serta empat pucuk senjata AK China untuk bergabung bersama pasukan TPNPB di Yalimo. Namun, hal tersebut tidak memenuhi syarat karena desertir itu masih berstatus polisi aktif Polres Yalimo.
Sebby menambahkan, Akse Mabel sengaja dibebastugaskan oleh pimpinannya untuk mencari tahu keberadaan pasukan dan markas TPNPB di Yalimo. Pasalnya, aparat keamanan Indonesia sama sekali tidak mengetahui pasukan TPNPB di Yalimo hingga saat ini.
“Kami menilai Aske Mabel sengaja dibebastugaskan dari Polres Yalimo agar menciptakan kekacauan dan kriminal di wilayah Yalimo dengan tujuan meloloskan pembentukan Kodim, Polsek dan pos-pos militer di sana guna menambah pasukan keamanan di Yalimo,” kata Sebby.
Menurut Sebby, penjemputan Aske Mabel pada Rabu (19/2) oleh Satgas Operasi Damai Cartenz sesuai dengan agenda aparat keamanan dengan Jefri Pagawak setelah menciptakan kekacauan di wilayah Yalimo.
“Setelah Aske Mabel melakukan tindakan kriminal di wilayah Yalimo banyak warga sipil mengungsi keluar daerahnya. Tindakan kriminal di Yalimo sengaja diciptakan agar warga meninggalkan kampungnya,” kata Sebby.