Hingga Senin (17/2/2025) puklu 11.30 WP, massa aksi Solidaritas Pelajar West Papua atau SPWP belum terlihat di berbagai titik kumpul di Kota Jayapura, Provinsi Papua. Padahal mereka mengagendakan demonstrasi untuk menolak program Makan Bergizi Gratis atau MBG pada Senin pukul 09.00 WP.
Yang terlihat justru polisi dan Brimob yang menjaga sejumlah lokasi strategis di Kota Jayapura. Di Lingkaran Abepura misalnya, ada dua mobil Brimob dan dua mobil polisi. Sekitar 30 orang polisi juga terlihat berjaga di sana.
Massa aksi menolak program MBG direncanakan berkumpul di sejumlah titik kumpul, yaitu Sentani, Waena, Abepura. Massa aksi itu akan berunjuk rasa di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Papua.
Kepala Kepolisian Sektor Kota Abepura, Komisaris Komarul Huda mengatakan ada sekitar 135 personil yang disiapkan untuk mengawal demonstrasi itu. Mereka adalah personel Kepolisian Resor Kota Jayapura Kota, Kepolisian Sektor Kota Abepura, TNI, dan Brimob.
Menurut Komaru, pada Minggu (16/2/2025) telah berlangsung pertemuan daring para kepala sekolah yang membicarakan rencana demonstrasi Solidaritas Pelajar West Papua atau SPWP itu. Komarul menyatakan sebagian besar kepala sekolah tidak setuju dengan rencana demonstrasi menolak program MBG.
“Kemarin kami sudah melakukan zoom dengan kepala sekolah di Jayapura terkait demo hari ini. Mereka tidak setuju ada demo itu. Makanya masing-masing sekolah [akan] mengunci pintu pagarnya, dan siswanya dilarang untuk demo,” kata Komarul.
Akan tetapi, jajaran Kepolisian Resor Kota Jayapura Kota tetap disiagakan hingga Senin sore. Mereka juga akan mengantisipasi reaksi atas putusan Mahkamah Konstitusi dalam sengketa Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua yang rencana akan dibacakan pada Senin.
