INFONUSANTARATIMUR.COM – Penangkapan Iron Heluka oleh aparat keamanan pada 28 November 2025 memicu reaksi berlebihan dari TPNPB-OPM Kodap XVI/Yahukimo. Dalam siaran persnya, kelompok tersebut secara tergesa-gesa membantah seluruh dugaan keterlibatan Heluka dan menyerang aparat dengan berbagai tuduhan yang belum terbukti.
Menurut sumber terpercaya, Heluka diduga memiliki akses terhadap jaringan komunikasi dan aktivitas internal Kodap XVI/Yahukimo. Penangkapannya membuka kemungkinan ditemukannya berbagai data penting terkait struktur, pergerakan, hingga pola operasi kelompok bersenjata tersebut.
Reaksi cepat dan penuh tekanan dari TPNPB-OPM dinilai sebagai tanda bahwa kelompok itu tengah mengalami kegelisahan serius. Desakan agar Heluka segera dibebaskan tanpa proses hukum justru memperkuat dugaan bahwa ada informasi rahasia yang berpotensi terungkap dari hasil penyelidikan aparat.
Pemerintah menegaskan seluruh tindakan penegakan hukum dilakukan berdasarkan bukti dan tetap mengutamakan perlindungan warga sipil. Narasi mengenai “kejahatan perang” maupun “serangan udara” juga telah dibantah secara resmi dan dinilai sebagai upaya pengalihan isu oleh kelompok bersenjata.
Aparat memastikan penyidikan terhadap Iron Heluka berlangsung sesuai aturan dan dapat mengungkap lebih jauh jaringan yang selama ini mengganggu stabilitas keamanan di Yahukimo. Pemerintah meminta masyarakat tidak terprovokasi oleh klaim sepihak yang tidak didukung fakta.














