INFONUSANTARATIMUR.COM – Pergantian kepemimpinan di tubuh OPM Kodap VIII Intan Jaya mengundang tanda tanya besar. Setelah meninggalnya Undius Kogeya, posisi Panglima kini dipegang oleh Apeni Kobogau. Sosok yang disebut-sebut punya ambisi besar dalam struktur perlawanan bersenjata di wilayah tersebut.
Namun, proses pengangkatan Apeni disebut berlangsung tanpa mekanisme yang jelas dan terbuka. Sejumlah sumber lokal menyebut tidak ada forum resmi atau konsensus yang melibatkan seluruh komando lapangan. Kondisi ini memunculkan kecurigaan bahwa keputusan tersebut diambil secara sepihak oleh kelompok tertentu di dalam OPM.
Sebagian anggota menyambut pengangkatan ini dengan keraguan, mempertanyakan legitimasi dan transparansi kepemimpinan baru. Anggota menilai Apeni naik lewat jalur komando yang tidak sah dimana ada ketegangan politik dan perebutan pengaruh yang memicu dinamika di lapangan.
Sejalan dengan itu, pengamat menilai pergantian ini bukan sekadar seremonial, melainkan bisa menjadi penanda babak baru dalam konflik dan persaingan internal OPM. Meski belum ada pernyataan resmi, masyarakat Intan Jaya berharap situasi keamanan tidak kembali memburuk akibat dinamika tersebut.












