Situasi di Dogiyai Papua Tengah memanas setelah penyerangan terjadi di sebuah kios ponsel Arsen Cell, Senin (14/4/2025) siang. Dalam laporan yang diterima media ini melalui kepolisian setempat, kejadian bermula pukul 11.45 WIT saat Handoko Febrino tengah menjaga kios seperti rutinitas harian biasanya.
Seorang anak kecil masuk dan bertanya tentang kartu prabayar, lalu dipersilakan masuk oleh korban ke dalam kios. Setelah itu, korban menutup pintu kios. Namun, anak tersebut mendadak meminta untuk dikeluarkan kembali dari dalam.
Saat hendak membukakan pintu, korban melihat sekitar 15 pemuda, didominasi anak di bawah umur, mendekati kios. Beberapa di antara mereka mencoba menahan pintu sambil menodongkan senjata tajam seperti kapak, pisau dan parang.
Korban berusaha menutup pintu, tetapi massa mendobrak paksa hingga berhasil masuk dan merangsek ke dalam kios. Merasa terancam, korban lari ke bagian dalam kios dan berteriak minta tolong dengan suara keras dan panik.
Teriakan korban didengar oleh saksi bernama Sukma Aditya yang kemudian datang membantu di lokasi kejadian. Para pelaku langsung merusak etalase dan menjarah empat unit handphone serta sejumlah aksesoris ponsel lainnya.
Korban dan saksi berusaha mengusir pelaku menggunakan parang, hingga akhirnya massa kabur keluar dari kios. Situasi tegang membuat warga sekitar mulai berdatangan ke lokasi, memicu kekhawatiran akan kericuhan lebih besar.
Sekitar pukul 12.00 WIT, insiden kedua terjadi saat La Ello melintas naik motor dari Bank Papua ke komplek pasar (kompas) Ikebo. Sesampainya di Jembatan Kali Tuka, korban dibacok di bagian wajah oleh empat orang tak dikenal yang berjalan kaki.
Usai menyerang, para pelaku langsung melarikan diri ke arah Kampung Ekemanida tanpa sempat dikenali identitasnya. Sementara korban yang terluka parah berupaya menyelamatkan diri lewat jalur belakang menuju area Kompas Ikebo.
Pukul 12.40 WIT, ketegangan meningkat dan bentrok pecah antara warga pendatang dan masyarakat asli Kampung Kimupugi. Kerusuhan meluas ke berbagai titik, terutama di area permukiman Kompas Ikebo yang menjadi lokasi konsentrasi massa.
Hingga pukul 13.50 WIT, aparat dari Polres Dogiyai masih bersiaga di pertigaan Terminal Moanemani dan Puskesmas. Petugas dipimpin Waka Polres Kompol Muhamad Tahir, menghadang serangan warga dengan batu dan panah beracun.
Situasi Dogiyai belum sepenuhnya kondusif. Aparat terus memantau perkembangan di lapangan untuk mencegah konflik lanjutan. Pihak berwenang juga mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terpancing isu yang memperkeruh keadaan.