Tokoh Amungme Desak Program Nyata untuk Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi demi Masa Depan Papua

banner 120x600
banner 468x60

Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa melakukan kunjungan ke Kabupaten Mimika. Pemerhati masyarakat adat, Karel Kum dan Natex Natalis Bugaleng meminta kedatangan pemimpin daerah harus disertai dengan rencana konkret.

“Kami menyambut baik kunjungan ini. Kami ingin ada komitmen nyata dalam pendidikan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat,” tegas Karel Kum.

banner 325x300

Ia menyoroti belum adanya kebijakan khusus dari PT Freeport Indonesia (PTFI), pemerintah daerah, maupun pemerintah pusat bagi tiga desa terdampak operasional PTFI, yaitu Waa, Tsinga, dan Aroanop.

“Kedepan perlu ada kebijakan khusus dari PTFI dan pemerintah. Contohnya, program Afirmasi Action bagi tiga desa ini, karena masyarakat di sana merupakan korban permanen dari operasional PTFI,” tambahnya.

Senada Karel, Natalis Bugaleng menilai perusahaan besar seperti Freeport lebih mengutamakan pencitraan global, sementara masyarakat lokal tetap menjadi pihak yang paling terdampak.

“Kami butuh program terukur, bukan sekadar janji kosong. Kami ingin kepastian, dalam lima atau sepuluh tahun ke depan seperti apa kondisi alam dan kehidupan kami,” ujarnya.

Kedua pemerhati adat ini meminta pemerintah dan PTFI untuk merancang program yang jelas dengan target konkret, mencakup pemulihan lingkungan serta pemberdayaan masyarakat tiga desa terdampak.

“Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau Freeport saja, tapi harus ada kolaborasi. Jangan sampai masyarakat terus dikorbankan,” kata Karel.

Natalis juga menekankan pentingnya pendekatan berbasis kebutuhan masyarakat, bukan sekadar kepentingan bisnis.

“Tiga desa ini membutuhkan perlakuan khusus. Alam kami sudah rusak, dan generasi mendatang harus mendapatkan jaminan kehidupan yang lebih baik,” tegasnya.

Meskipun belum ada pernyataan resmi dari Gubernur atau Bupati terpilih, masyarakat berharap kunjungan ini menjadi awal dari kerja nyata.

“Kami ingin pemimpin yang benar-benar peduli,” pungkas Karel.

Dengan meningkatnya tekanan dari masyarakat adat, diharapkan pemerintah dan PTFI segera merancang program berkelanjutan yang melibatkan partisipasi aktif warga setempat.

banner 325x300