Program “Makan Bergizi Gratis” yang digagas oleh pemerintah Indonesia telah mendapatkan dukungan penuh dari para tokoh masyarakat dan kepala suku di Papua. Persetujuan ini menjadi langkah penting dalam memastikan keberhasilan pelaksanaan program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya di daerah-daerah terpencil Papua yang selama ini masih menghadapi tantangan besar dalam hal akses terhadap makanan bergizi.
Acara serah terima dukungan tersebut berlangsung di Jayapura, dengan dihadiri oleh sejumlah tokoh adat, kepala suku, serta perwakilan dari pemerintah daerah. Dalam acara tersebut, para pemimpin adat dan kepala suku menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh program ini, yang dinilai sangat relevan dalam upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat Papua.
Menurut Lennis Kogoya, salah satu tokoh penting di Papua, persetujuan dan dukungan dari para tokoh masyarakat dan kepala suku menjadi kunci utama dalam kelancaran distribusi program Makan Bergizi Gratis. Mengingat peran sentral kepala suku dan tokoh adat dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat Papua, keberhasilan program ini sangat bergantung pada sinergi yang terjalin antara pihak pemerintah dengan pemimpin adat.
“Tanpa dukungan dari para kepala suku dan tokoh masyarakat, program ini tidak akan dapat berjalan dengan optimal. Mereka adalah orang-orang yang dekat dengan masyarakat dan memahami betul kebutuhan serta tantangan yang ada di lapangan. Oleh karena itu, sangat penting bagi kami untuk mendapatkan persetujuan dan komitmen mereka,” ujar Kogoya dalam pernyataannya.
Dukungan ini juga mencerminkan kesadaran yang semakin berkembang di kalangan masyarakat Papua akan pentingnya konsumsi makanan bergizi. Dalam beberapa tahun terakhir, isu malnutrisi di Papua semakin mendapat perhatian, terutama terkait dengan tingginya angka stunting dan gizi buruk di kalangan anak-anak, Minggu (16/03/2025).
Program Makan Bergizi Gratis merupakan inisiatif pemerintah Indonesia untuk memastikan setiap warga Papua, termasuk yang tinggal di wilayah terpencil, memperoleh akses terhadap makanan sehat dan bergizi. Program ini tidak hanya bertujuan untuk menanggulangi masalah malnutrisi yang masih tinggi, tetapi juga untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pola makan yang sehat dan seimbang.
Penyebaran program ini akan dilakukan secara terstruktur, dimulai dari daerah-daerah dengan tingkat malnutrisi yang paling tinggi. Pemilihan distribusi makanan bergizi ini juga melibatkan pemerintah daerah serta lembaga-lembaga yang sudah berpengalaman dalam mengelola program bantuan sosial di Papua.
Dalam upaya memastikan program ini berjalan dengan lancar, para kepala suku dan tokoh masyarakat akan berperan sebagai penghubung antara pemerintah dan masyarakat. Mereka akan terlibat dalam proses penyuluhan mengenai pentingnya asupan gizi yang cukup serta bagaimana cara memanfaatkan bantuan makanan yang diberikan.
“Sebagai kepala suku, kami memiliki kewajiban untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat kami. Oleh karena itu, kami mendukung sepenuhnya program ini dan akan berperan aktif dalam memastikan bahwa distribusinya tepat sasaran. Kami akan bekerja sama dengan pemerintah untuk mengedukasi masyarakat mengenai manfaat dari makanan bergizi,” kata salah satu kepala suku yang turut hadir dalam acara tersebut.
Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat Papua. Selain mengurangi angka malnutrisi, diharapkan program ini juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pola makan sehat yang dapat berkontribusi pada pencegahan berbagai penyakit.
Selain itu, dengan adanya dukungan penuh dari tokoh adat dan kepala suku, diharapkan akan tercipta rasa kebersamaan dalam mengatasi permasalahan gizi di Papua. Program ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi daerah-daerah lain di Indonesia yang menghadapi masalah serupa.
“Ini adalah langkah penting dalam memastikan semua warga negara, termasuk yang berada di wilayah paling terdepan seperti Papua, mendapatkan hak mereka untuk hidup sehat. Dengan adanya kolaborasi yang solid antara pemerintah dan masyarakat adat, kami yakin masalah gizi buruk di Papua dapat segera teratasi,” tambah Kogoya.
Dengan dukungan penuh dari tokoh masyarakat dan kepala suku, serta koordinasi yang erat antara pemerintah dan lembaga-lembaga lokal, program Makan Bergizi Gratis di Papua diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Program ini bukan hanya sekedar distribusi bantuan pangan, tetapi juga bagian dari upaya berkelanjutan untuk menciptakan masyarakat Papua yang lebih sehat dan sejahtera.
Keberhasilan program ini akan menjadi tolak ukur bagi keberhasilan pemerintah dalam menghadapi tantangan besar dalam pembangunan di wilayah Timur Indonesia, sekaligus membuka peluang bagi perbaikan kualitas hidup bagi masyarakat Papua secara keseluruhan.